Kutai Timur Dinobatkan sebagai Daerah dengan Penggundulan Hutan Tertinggi Nasional Sepanjang 2024

2 weeks ago 31

BONTANGPOST.ID, Sangatta – Kabupaten Kutai Timur (Kutim) tercatat sebagai daerah dengan tingkat deforestasi alias penggundulan hutan tertinggi di Indonesia sepanjang 2024. Data tersebut diungkap oleh Auriga Nusantara.

Juru Kampanye Auriga Nusantara, Hilman Afif, mengungkapkan Kutim mengalami kehilangan hutan seluas 16.578 hektare dalam setahun terakhir. Angka ini menempatkan Kutim di urutan teratas secara nasional, di atas 68 kabupaten lain yang mencatat deforestasi lebih dari 1.000 hektare.

Secara keseluruhan, deforestasi nasional mencapai 261.575 hektare pada 2024, meningkat 4.191 hektare dibanding tahun sebelumnya. Kalimantan menjadi wilayah dengan tingkat deforestasi terbesar, yakni 124.896 hektare, yang sebagian besar disebabkan oleh ekspansi kebun kayu, tambang, dan perkebunan sawit.

Di Kalimantan Timur (Kaltim) sendiri, deforestasi tertinggi tercatat mencapai 44.483 hektare, dengan Kutim menjadi penyumbang terbesar.

Berdasarkan status penguasaan lahan, sekitar 57 persen deforestasi terjadi di kawasan hutan milik negara, meliputi hutan konservasi, hutan lindung, hutan produksi, dan sisanya terjadi di area penggunaan lain (APL).

Menanggapi laporan tersebut, Wakil Bupati Kutai Timur Mahyunadi mengakui adanya hal tersebut, namun ia menilai perlu melihat dari sisi lain, yakni dampak ekonomi yang dirasakan masyarakat.

“Kerusakan hutan yang nyata itu memberi dampak ekonomi kepada masyarakat. Jadi, jangan membandingkan apel itu apel yang harus diganti 16.000, ganti 16.000, tapi dampak ekonominya yang didapatkan dari masyarakat,” ucap Mahyunadi, Kamis (12/6).

Ia menyebut bahwa aktivitas perusahaan pemegang konsesi di Kutim telah diatur oleh undang-undang yang mewajibkan reforestasi sebelum masa izin berakhir.

“Tapi berdasarkan itu juga, perusahaan ada kepeduliannya untuk menanam kembali, menghijaukan kembali. Yang rusak itu kan, tidak langsung rusak juga. Secara bertahap butuh waktu juga akan tumbuh lagi hutan-hutan baru di sana,” ujarnya.

Data dari Global Forest Watch mencatat Kaltim telah kehilangan sekitar 3,13 juta hektare tutupan pohon sepanjang 2001 hingga 2024. Jumlah itu setara dengan penurunan 27 persen luas tutupan pohon dibandingkan kondisi tahun 2000.

Akibat deforestasi tersebut, Kaltim diperkirakan menyumbang emisi karbon hingga 2,12 gigaton setara karbon dioksida (CO₂e) ke atmosfer. Angka ini menjadi indikator atas dampak hilangnya hutan terhadap perubahan iklim global. (juf/kp)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |