Inflasi Medis Dorong Perusahaan Asuransi Rilis Produk Perlindungan Penyakit Kritis

6 days ago 20

Bisnis.com, JAKARTA — Kekhawatiran terhadap inflasi medis telah mendorong sejumlah perusahaan asuransi jiwa merilis produk baru yang berfokus pada perlindungan penyakit kritis. Dalam kurun tiga bulan terakhir, setidaknya ada dua perusahaan asuransi jiwa yang meluncurkan produk tersebut.

Selain kekhawatiran mengenai inflasi biaya medis, Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) Abitani Taim menilai hal tersebut juga didorong oleh kesadaran proteksi kesehatan.

“Ini lebih kepada meningkatnya kebutuhan perlindungan asuransi atas penyakit kritis, baik karena kekhawatiran inflasi biaya medis dan kesadaran proteksi kesehatan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (7/10/2025).

Di lain sisi, Abitani menyarankan agar perusahaan asuransi jiwa sebaiknya menargetkan usia produktif untuk segmen produk asuransinya. Menurutnya, makin tua umur seseorang, maka premi asuransinya pun akan makin mahal.

“Makin panjang masa asuransinya maka makin panjang embedded value produk tersebut,” ucapnya.

Sementara itu, pengamat asuransi Dedy Kristiyanto menilai peningkatan produk asuransi untuk penyakit kritis mencerminkan perubahan preferensi pemegang polis pascapandemi.

Menurut dia, pemegang polis atau nasabah kini lebih sadar bahwa risiko kesehatan bisa berdampak langsung pada stabilitas ekonomi keluarga.

“Selain itu, biaya perawatan yang terus naik juga mendorong industri memperkuat fitur penyakit kritis agar manfaatnya lebih nyata dan relevan,” tutur dia.

Berdasarkan rekapitulasi Bisnis, terdapat dua perusahaan yang meluncurkan produk asuransi kesehatan untuk perlindungan terhadap penyakit kritis pada periode Juli–September 2025.

Perusahaan pertama adalah PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk. (MSIG Life) dengan produknya yang bernama Smile Critical Ultima care (SECURE). Produk ini memberikan perlindungan finansial terhadap penyakit kritis dengan premi mulai dari Rp800.000 tergantung usia masuk dan usia jatuh tempo polis.

Adapun, manfaat produk anyar MSIG Life itu mencakup perlindungan terhadap penyakit kritis, pemeriksaan kanker sejak dini, serta perlindungan jiwa dan manfaat akhir polis berupa 100% uang pertanggungan jika tertanggung hidup hingga akhir masa asuransi.

Perusahaan selanjutnya adalah PT Zurich Asuransi Indonesia Tbk. (Zurich) dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Danamon) dengan produk bernama Perlindungan Optimal Penyakit Kritis (POPK).

Ada delapan keunggulan produk ini, yaitu melindungi dari 34 penyakit kritis, premi terjangkau mulai dari Rp250.000, uang pertanggungan hingga Rp1 miliar, santunan biaya pendapat medis kedua, double claim atau bisa ditanggung walaupun ada asuransi lainnya.

Kemudian kelebihan lain dari produk yang segmen usia tertanggungnya 17–55 tahun ini adalah proses pendaftaran mudah tanpa medical check-up (MCU), perlindungan di tiap tahapan penyakit, dan metode pembayaran fleksibel bisa bulanan atau tahunan.

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |