BONTANGPOST.ID, Samarinda – Kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Paser, Sabtu (14/5) malam, diharapkan berdampak konkret pada dua hal yang selama ini membuat warga waswas.
Yakni, dihentikannya secara permanen lalu lintas truk angkutan bara yang melintas jalan umum, dan terungkapnya pelaku pembunuhan terhadap Russel (60), tokoh masyarakat yang menentang hauling batu bara.
Gibran mendatangi posko tempat warga berjaga truk hauling batu bara yang melintas di jalan umum. Di lokasi itu lah Russel dibunuh.
Gibran memilih mendengarkan keluhan warga terkait kasus hauling dan pembunuhan Russel. Padahal, di saat bersamaan ada pertemuan di Kantor Desa yang dihadiri perusahaan batu bara.
Komentar Wagub
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan jika pemprov berkomitmen menjaga infrastruktur, melindungi lingkungan, dan menjamin keselamatan masyarakat di tengah maraknya aktivitas angkutan tambang.
Pernyataan itu disampaikan Seno Aji saat berdiskusi dengan Plt Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Al Muktabar di Kantor Bupati Paser, Jumat (13/6).
Menurutnya, penggunaan jalan umum oleh truk-truk pengangkut hasil tambang selama ini telah memberikan dampak negatif yang merugikan banyak pihak.
“Tadi ada permohonan dari pak sekcam (sekretaris kecamatan) selaku perwakilan masyarakat Muara Komam, yang meminta agar truk hauling tidak lagi menggunakan jalan umum,” ungkap Seno dikutip dari media sosial Pemprov Kaltim.
Seno menegaskan, aturan mengenai larangan penggunaan jalan umum untuk angkutan tambang sebenarnya sudah sangat jelas. Larangan itu tertuang dalam berbagai regulasi mulai dari undang-undang, peraturan pemerintah, hingga peraturan daerah.
Peraturan ini dibuat agar kegiatan usaha berjalan lancar, namun tetap menjamin keamanan, kenyamanan, serta tidak mengganggu kondisi sosial, lingkungan, dan aktivitas sehari-hari masyarakat.
Karena itu, pihaknya mendorong perusahaan tambang segera menyediakan jalan khusus hauling agar aktivitas angkutan hasil tambang tidak lagi mengganggu jalan umum yang sejatinya diperuntukkan untuk masyarakat.
“Alangkah baiknya solusi-solusi ini disampaikan kepada pihak terkait. Perusahaan tambang alangkah eloknya memiliki jalan hauling sendiri,” harapnya.
Sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman ketika berkendaraan di jalan-jalan nasional, jalan provinsi maupun jalan-jalan kabupaten/kota. Menurut politikus Gerindra itu, penyediaan jalan khusus hauling akan menciptakan kondisi yang saling menguntungkan.
“Jadi tidak ada yang terganggu. Kenyamanan warga beraktivitas dan ekonomi driver dump truck juga terjaga sama baiknya. Tidak ada yang dilukai, tidak ada yang di cederai,” tuturnya.
Masyarakat tidak terganggu, sementara para sopir tetap bisa bekerja dengan aman di jalur khusus yang telah disiapkan perusahaan.
“Kalau seperti ini, semua bisa berjalan bersama. Tidak ada yang dirugikan, tidak ada yang disakiti, baik warga maupun pengemudi truk,” jelasnya.
Menanggapi aspirasi dari para sopir truk tambang batu bara agar tetap bisa bekerja demi menghidupi keluarga di tengah larangan melintasi jalan umum yang mulai diterapkan, wagub berharap ada solusi yang membuat nyaman semua pihak.
Seno menyebutkan, Kaltim hingga kini masih dianugerahi sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Namun kekayaan alam itu harus dikelola secara bijak agar dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat Benua Etam. (*)