Kunjungan Wapres Gibran ke Muara Kate Kaltim Dianggap Percuma Jika Tak Bisa Realisasikan Ini

2 weeks ago 18

BONTANGPOST.ID, Bontang – Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) Kaltim, Mareta Sari, menyoroti kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Muara Kate.

Dia mengatakan kunjungan itu seharusnya tidak sekadar bentuk perhatian simbolik pemerintah pusat.

Dia meminta kehadiran wapres dapat memberikan solusi konkret atas persoalan yang sudah bertahun-tahun membelit warga Muara Kate dan sekitarnya.

“Yang perlu dikomentari adalah, apakah kedatangan Wapres Gibran memberikan jawaban terhadap masalah yang sudah berlarut-larut di Paser, khususnya di Kecamatan Batu Kajang dan Muara Kate. Harus bisa diselesaikan,” kata perempuan yang akrab disapa Eta, Minggu (15/6).

Eta menyoroti lambannya respons pemerintah terhadap laporan warga soal aktivitas hauling ilegal di jalur Muara Kate–Batu Kajang–Kuaro. Padahal, laporan resmi sudah diajukan ke Komnas HAM sejak dua bulan lalu, namun belum ada tindak lanjut.

“Sudah ada temuan bahkan sampai dua kali perlintasan batu bara kembali terjadi di Batu Kajang dan Muara Kate,” bebernya.

Lanjut dia, alasan pembiaran aktivitas hauling ilegal tidak lagi relevan. Terlebih, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim sudah menyatakan bahwa tidak ada izin bagi truk hauling melintasi jalan nasional tersebut.

“BBPJN Kaltim sudah menyatakan itu tidak ada izin. Jadi, seharusnya segera ditindak. Kalau dibiarkan, sama saja membiarkan pencurian,” imbuhnya.

Menurutnya, aktivitas hauling batu bara secara ilegal tak hanya melanggar aturan, tapi juga menimbulkan banyak kerugian bagi warga. Mulai dari kerusakan jalan nasional, kecelakaan hingga menelan korban jiwa, hingga memicu aksi demonstrasi besar.

“Di sana sudah luar biasa. Ada yang meninggal, jalan rusak parah, demo besar-besaran, dan praktik curi-curi saat melintas. Mereka bergerak diam-diam, kalau tidak ada warga yang menghadang, ya tidak ada yang tindak,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Dusun Muara Kate, Desa Muara Langon, Kecamatan Muara Komam, Paser, Sabtu (14/5) malam, diharapkan berdampak konkret pada dua hal yang selama ini membuat warga waswas.

Yakni, dihentikannya secara permanen lalu lintas truk angkutan bara yang melintas jalan umum, dan terungkapnya pelaku pembunuhan terhadap Russel (60), tokoh masyarakat yang menentang hauling batu bara.

Gibran mendatangi posko tempat warga berjaga truk hauling batu bara yang melintas di jalan umum. Di lokasi itu lah Russel dibunuh.

Gibran memilih mendengarkan keluhan warga terkait kasus hauling dan pembunuhan Russel. Padahal, di saat bersamaan  ada pertemuan di Kantor Desa yang dihadiri perusahaan batu bara. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |