BONTANGPOST.ID, Bontang – Pemkot Bontang melakukan upaya relokasi SD 007 Bontang Utara. Mengingat lahan lama sudah tidak memiliki ruang untuk pengembangan. Akan tetapi rencana pembangunan yang dijadwalkan tahun ini, lambat mulainya.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparuddin membenarkan kejadian ini. Menurutnya keterlambatan pemulaian pembangunan dikarenakan masalah harga material pasir. “Iya molor mulainya. Terkait material galian C,” kata Saparuddin.
Nantinya akan ada perubahan harga yang ditetapkan untuk material pasir. Pasalnya Disdikbud menginginkan material tersebut diambil dari penambangan yang resmi. Bahkan Disdikbud akan membuatkan pernyataan kepada pemenang tender terkait hal itu.
“Jangan sampai kami justru di akhir-akhir yang terseret,” ucapnya.
Ia pun membenarkan perubahan harga ini dikarenakan harga material pasir yang resmi tentu lebih mahal. Dibandingkan material yang didapatkan dari area penggunaan lain atau hutan lindung di Kecamatan Bontang Barat.
“Semua sudah tahu bahwasanya sudah tidak diizinkan untuk memperoleh material dari penambangan yang ditutup oleh Pemprov Kaltim,” tutur dia.
Sebelumnya, pasca melakukan pematangan lahan untuk bangunan SD 007 Bontang Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kembali melanjutkan tahapan relokasi sekolah.
Kabid Pendidikan Dasar Disidikbud Nurhadi mengatakan, Pemkot Bontang mengucurkan anggaran senilai Rp 10 miliar.
“Anggaran itu untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB) di lokasi baru,” kata Nurhadi.
Nantinya, Disdikbud membangun delapan RKB di tahun ini. Termasuk fasilitas toilet di samping bangunan. Namun, jumlah ruang kelas tersebut belum memenuhi total rombongan belajar di satuan pendidikan tersebut. Satuan pendidikan ini memiliki 19 rombel.
“Pembangunan itu bertahap. Tahun ini baru delapan kelas yang kami ajukan. Belum ruang lainnya juga,” ucapnya.
Lokasi sekolah sebelumnya berada di Jalan Tari Gantar 2. Segudang masalah mendera satuan pendidikan ini. Pertama ialah jumlah toilet yang saat ini masih dinilai kurang. SD 007 hanya memiliki enam toilet. Padahal, dengan jumlah peserta didik tersebut, idealnya memiliki 17 toilet.
Selain toilet, SD 007 tidak memiliki aliran limbah seperti septic tank, sehingga kerap muncul binatang membahayakan.
Kemudian ketika hujan, area pelataran sekolah tergenang dan kerap menghambat aktivitas belajar.
Akibat jumlah ruang kelas terbatas, SD 007 Bontang harus menerapkan dua sift. Belum lagi sekolah yang terletak di RT 07, Kelurahan Guntung, itu tidak memiliki kantin, tidak ada tempat parkir, dan pengamanan yang minim.
Sebab, gedung sekolah terbagi menjadi dua bagian. Di tengah sekolah terdapat rumah warga. Adapun lokasi baru nantinya berada di samping Rusunawa Guntung. (ak/kp)