BONTANGPOST.ID, Bontang – Permasalahan hilangnya sebagian baut dan mur di jembatan pelataran Bontang Kuala mendapat tanggapan legislator.
Ketua Komisi C DPRD Bontang Alfin Rausan Fikry mengatakan proses pengerjaan belum masuk satu tahun. Sehingga masih ada kewajiban dari pelaksana untuk mengganti sejumlah komponen itu.
“Harusnya dipasang lagi. Karena masih masuk tahap maintenance,” kata Alfin.
Politikus Golkar ini menilai kondisi ini tidak bisa dibiarkan lama. Pasalnya menyangkut aspek keamanan pengunjung yang berada di lokasi tersebut.
Selain itu, Alfin juga meminta pengawasan yang lebih ketat agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di waktu mendatang.
“Peran Bhabinkamtibmas, Babinsa, FKPM, Forum RT, dan warga sangat diperlukan untuk mencegah pencabutan mur dan baut,” ucapnya.
Ia menilai kondisi ini tidak mungkin terjadi begitu saja. Tanpa ada oknum yang melakukan pencabutan. Tak hanya itu di titik tersebut perlu juga dipasang perangkat Closed Circuit Television (CCTv).
“Karena itu fasilitas umum maka pemasangan CCTv juga bisa jadi solusi untuk mendeteksi siapa pelakunya,” tutur dia.
Sebelumnya, salah satu pengunjung Ifa mengaku khawatir saat melintas di area jembatan anjungan. Ia melihat banyak baut yang tidak terpasang dengan baik.
“Kalau begini khawatir juga. Apalagi kalau pengunjung ramai, takutnya bisa membahayakan,” kata Ifa.
Pantauan media di lokasi menemukan sejumlah titik jembatan dengan kondisi mur mulai longgar. Bahkan, sambungan kayu jembatan bergoyang saat diinjak, menandakan pengikat tidak maksimal.
Lebih parahnya, ditemukan pula penggunaan paku sebagai penguat sambungan, bukan mur dan baut seperti seharusnya.
Pelataran Bontang Kuala diketahui memiliki panjang 204 meter dan lebar 30 meter. Di dalamnya terdapat empat jembatan penghubung masing-masing sepanjang 10 meter, serta jalan pelataran sepanjang 180 meter.
Proyek ini dibangun dengan skema swakelola oleh Kodim 0908/Bontang menggunakan anggaran APBD Kota Bontang senilai Rp12,4 miliar.
Namun sejak rampung, berbagai persoalan mulai muncul. Pada 13 Desember 2024 lalu, permukaan pelataran sempat ambles usai pelaksanaan Pesta Laut yang dihadiri ribuan pengunjung. Beban berlebih diduga membuat fondasi panggung tidak kuat menahan tekanan. (kp)