3:32 am | 20 February 2025
Jakarta, CNN Indonesia —
Indra Sjafri mengungkapkan penyesalan dan memohon maaf setelah Timnas Indonesia U-20 gagal melangkah ke fase gugur Piala Asia U-20 2025 sekaligus dipastikan tidak bisa menembus Piala Dunia U-20 2025.
Dari tiga kali bertanding di fase grup, anak asuh Indra Sjafri kalah dua kali dan seri sekali. Setelah kalah dari Iran dan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 sudah dipastikan gagal melangkah ke babak perempat final. Padahal untuk lolos ke Piala Dunia U-20, Kadek Arel Priyatna dan kawan-kawan harus bisa menembus babak semifinal.
“Saya mewakili tim dan saya pribadi sebagai pelatih yang dipercaya, minta maaf kepada semua masyarakat Indonesia tidak bisa memenuhi keinginan untuk bisa lolos ke Piala Dunia,” kata Indra Sjafri melalui rekaman suara setelah pertandingan terakhir fase grup yang dijalani Indonesia pada Rabu (19/2).
BACA JUGA: Hasil Toulon Cup: Timnas Indonesia U-20 Kalah 0-3 dari Ukraina
-->
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra kemudian menjelaskan target-target yang dibebankan kepadanya selaku pelatih Timnas Indonesia U-20.
“Saya menerima tim ini di bulan Desember tahun 2023. Dalam satu tahun ini ada tiga target yang saya terima. Target pertama itu juara AFF, target kedua harus lolos Piala Asia, dan target ketiga harus lolos Piala Dunia,” jelasnya.
“Dari ketiga target itu saya enggak bisa mengantarkan tim ini untuk lolos ke Piala Dunia. Untuk itu sekali lagi saya mohon maaf.”
Pelatih yang cukup akrab dengan skuad kelompok umur Indonesia dalam kurun satu dasawarsa terakhir itu juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan PSSI kepada dirinya.
“Yang kedua, saya sangat berterima kasih kepada PSSI yang men-support semua road map saya dan semua program-program latihan saya. Dan oleh sebab itu saya mohon maaf juga ke PSSI yang belum bisa memenuhi target untuk bisa lolos ke Piala Dunia,” ucap Indra.
Mantan pelatih Bali United itu juga tidak mempermasalahkan jika dirinya digantikan oleh pelatih lain di skuad Timnas Indonesia U-20.
“Mengenai hal-hal yang misalnya apakah saya harus dievaluasi, harus diganti dan lain sebagainya, saya menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI,” ujar Indra.
“Jangankan diganti, karena ini tugas negara, apapun risiko dari kegagalan ini, saya secara kesatria bertanggung jawab. Jadi apapun, ya tidak hanya pergantian pelatih, berat dari itu, karena ini adalah tugas negara saya siap untuk itu,” tuturnya menekankan.
(nva/nva)