5 Poin Penting Kepala Desa Kohod soal Gaduh Pagar Laut Tangerang

3 weeks ago 32
Daftar Isi



Jakarta, CNN Indonesia

Kepala Desa (Kades) Kohod Arsin bin Arsip sebelumnya sempat ‘menghilang’ hampir satu bulan usai jadi kontroversi terkait pemalsuan sertifikat pagar laut kini tampil ke publik.

Ia terakhir kali muncul ke publik pada 24 Januari 2025 saat Menteri ATR/BPN Nusron Wahid meninjau pagar laut di Tangerang.

Arsin lewat konferensi pers yang direkam sebuah video menyampaikan pernyataan terkait dengan kasus ini.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut CNNIndonesia.com telah rangkum pernyataan penting Arsin:

Klaim sebagai korban

Arsin mengklaim dirinya merupakan korban dalam kasus penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) pagar laut di Tangerang, Banten.

Ia mengaku tidak hati-hati dan minim pengetahuan soal penerbitan SHGB atau SHM pagar laut itu, sehingga namanya jadi terseret-seret. Sertifikat kepemilikan tanah itu kemudian muncul.

“Saya ingin sampaikan bahwa saya juga adalah korban dari perbuatan yang dilakukan oleh pihak lain,” ucap Arsin dikutip dari Antara, Sabtu (15/2).

Permohonan maaf atas kegaduhan

Arsin juga meminta maaf ke publik atas kegaduhan yang terjadi akibat kasus ini.

Ia menyampaikan permohonan maaf khususnya bagi warga Desa Kohod dan masyarakat Indonesia pada umumnya yang turut mengikuti pemberitaan.

“Saya Arsin bin Asip secara pribadi maupun jabatan saya selaku Kepala Desa, atas kegaduhan yang terjadi di Desa Kohod, situasi tersebut tidaklah kita harapkan. Oleh karenanya pada kesempatan ini dengan kerendahan hati saya ingin menyampaikan permohonan maaf,” ujar Arsin yang didampingi oleh dua orang pengacaranya.

Dua kali diperiksa Bareskrim

Penasihat hukum Arsin, Yunihar, menjelaskan kliennya sudah menjalani dua kali pemeriksaan di Bareskrim Polri.

Yunihar menyampaikan panggilan pertama dilakukan pada Kamis (6/2) dan panggilan kedua pada Kamis (13/2).

Hal itu disampaikan sekaligus menjawab pertanyaan publik mengenai keberadaan Arsin selama polemik pagar laut diperbincangkan.

“Klien kami Arsin bin Asip selaku Kepala Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, telah memenuhi panggilan Bareskrim sebanyak dua kali guna memberikan keterangan berkaitan dengan penerbitan tujuh Sertifikat Hak Milik (SHM) dan 263 Sertifikat Hak Guna Bangunan,” kata Yunihar.

Bongkar 2 inisial oknum pihak ketiga

Yunihar juga mengungkap ada pihak ketiga terduga pelaku pemalsuan sertifikat area pagar laut di Perairan Tangerang. Ia membantah Arsin merupakan aktor dalam aktivitas pemagaran laut ataupun penerbitan SHM dan SHGB.

Yunihar menegaskan Arsin sebagai Kepala Desa Kohod justru menjadi korban akibat kurangnya pengetahuan dalam birokrasi dan terlalu percaya kepada pihak ketiga yang berinisial SP dan C pada pertengahan 2022.

Ia menyampaikan SP dan C datang ke Kantor Desa Kohod pada pertengahan tahun 2022 untuk menawarkan bantuan mengurus peningkatan atas hak tanah berupa tanah garap milik sejumlah warga menjadi sertifikat.

“Klien kami menduga itu semua dilakukan dan diurus oleh pihak ketiga tadi yang dimaksud,” ungkap Yunihar.

Bantah kabur ke luar negeri

Yunihar membantah Arsin kabur ke luar negeri untuk menghindar dari kasus ini. Ia menyatakan Arsin tak pernah meninggalkan Desa Kohod.

“Ada pun jarang terlihat baik di rumah maupun di kantor desa karena klien kami ingin menjaga kondusivitas masyarakat di Desa Kohod yang saat ini ada dua faksi, pendukung dan yang menolak,” kata dia.

Yunihar menegaskan Arsin bersikap kooperatif menghadapi persoalan tersebut.

Ia menjelaskan Arsin telah memberikan keterangan yang sebenar-benarnya berkaitan dengan penerbitan tujuh SHM dan 263 SHGB.

(mnf/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |