2 weeks ago
15
Jakarta, CNN Indonesia —
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai NasDem Irma Suryani Chaniago memberi sejumlah catatan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan selama sepekan terakhir.
Irma mengakui sebagai program awal, MBG masih perlu evaluasi pada sejumlah hal. Dia terutama menyoroti aspek yang dinilai banyak dikeluhkan anak-anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Makan bergizi itu kan rata-rata makanan rumah sakit, makanan yang ditimbang, nasinya berapa, sayurnya berapa kecukupan lauknya,” kata dia dalam keterangannya, Kamis (16/1).
“Tetapi, memang saya sampaikan juga ke Badan Gizi Nasional ya ndak bisa begitu juga.Jangan mentang-mentang dianggap makanan bergizi jangan kemudian rasanya enggak ada,” imbuhnya.
Irma mengingatkan bahwa rasa menjadi faktor penting agar setiap porsi MBG tetap disukai anak-anak. Oleh karenanya, lanjut Irma, variasi menu harus diperhatikan.
Meski program makan bergizi gratis tak bisa memuaskan semua anak, namun menurutnya, setiap anak pasti punya selera yang berbeda-beda.
“Ada anak yang enggak suka tempe tapi dia suka tahu, waktu disiapin tempe dia ndak mau makan, tetapi kan ada yang lain lauknya. Ada yang ndak suka ayam tapi sukanya ikan, kalau di Sumatera Selatan itu kan rata-rata orang lebih suka ikan daripada ayam. Yang begitu-begitu kan harus jadi perhatian,” kata dia.
Irma mengingatkan bahwa pemerintah harus selalu melakukan sosialisasi. Terutama menyangkut tujuan MBG. Menurut dia, MBG seharusnya bukan sekadar mengenyangkan tapi juga memberi gizi kepada setiap anak.
“Makan kenyang dan makan bergizi itu beda nah ini yang belum tersampaikan ke publik. Ditambah lagi banyak oknum-oknum yang goreng-goreng program ini menjadi enggak jelas,” katanya.
(thr/dmi)
