Israel Bebaskan 110 Sandera Palestina, Diantar ke Ramallah

5 days ago 5

Israel telah membebaskan 110 tahanan Palestina pada Kamis (30/1) waktu setempat. Pembebasan itu menjadi bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan dengan Hamas.

Dinas Penjara Israel mengungkapkan semua tahanan yang dibebaskan “dipindahkan dari beberapa fasilitas penahanan di seluruh Israel untuk dikumpulkan di penjara Ofer dan Ketziot” sebelum dibebaskan.

CNN memberitakan delapan sandera yang ditawan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dalam serangan 7 Oktober 2023 juga dibebaskan di Gaza pada hari yang sama.

Sementara itu, AFP memberitakan bus-bus yang membawa tahanan Palestina tiba dan disambut dengan sorak sorai di Tepi Barat.

Bus tersebut tiba setelah kekacauan selama pembebasan oleh militan Gaza terhadap tiga sandera Israel dan lima warga Thailand menyebabkan penundaan singkat dalam proses tersebut.

Dua bus yang membawa para sandera berangkat dari Penjara Ofer di Tepi Barat setelah Israel mengatakan telah menerima jaminan dari para mediator atas “pembebasan yang aman” bagi para tahanan di masa mendatang.

Ratusan warga Palestina gembira menyambut mereka ketika tiba di Ramallah. Sambil melambaikan tanda kemenangan, orang pertama yang turun dari bus adalah Zakaria Zubeidi yang dipenjara karena serangan yang menewaskan beberapa warga Israel.

Pembebasan sandera dan tahanan lainnya dijadwalkan pada Sabtu (1/2). Jadwal mendatang bakal membebaskan tiga pria Israel.

Sementara itu, orang pertama yang dibebaskan Hamas pada 30 Januari adalah tentara Israel berusia 20 tahun Agam Berger, yang diserahkan kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional di Jabalia, Gaza utara.

Kesepakatan gencatan senjata saat ini berada pada tahap pertama, selama 42 hari, yang seharusnya membebaskan total 33 sandera secara bertahap. Sandera Thailand tidak termasuk dalam jumlah tersebut.

Negosiasi untuk tahap kedua kesepakatan tersebut akan dimulai Senin depan, menurut jadwal yang diberikan sebelumnya oleh seorang pejabat Israel. Tahap ini akan mencakup pembebasan tawanan yang tersisa.

Presiden AS Donald Trump telah berulang kali mengklaim penghargaan atas keberhasilannya dalam menyegel perjanjian tersebut, yang berlaku sebelum pelantikannya, dan utusan Timur Tengahnya Steve Witkoff, yang ikut serta dalam pembicaraan tersebut, bertemu Netanyahu di Israel.

Trump telah mengundang Netanyahu ke Gedung Putih pada 4 Februari, menurut kantor perdana menteri.

Lebih dari 376.000 warga Palestina yang mengungsi telah kembali ke Gaza utara sejak Israel membuka kembali akses pekan ini, dengan banyak yang kembali ke tempat yang hanya berupa puing-puing.

Pada saat yang sama dengan pembebasan sandera, Israel memutuskan hubungan dengan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mulai Kamis (30/1) setelah tuduhan bahwa beberapa stafnya adalah anggota Hamas.

UNRWA telah lama menjadi badan utama dalam mengoordinasikan bantuan ke Gaza, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan mereka akan terus bekerja di semua wilayah Palestina meskipun ada undang-undang Israel.

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |