Jakarta, CNN Indonesia —
Mantan klub Rafael Struick, Brisbane Roar, terancam likuidasi karena terlilit utang yang membengkak.
Ancaman likuidasi diajukan oleh Kantor Pajak Australia (ATO). Klub tersebut digugat karena belum juga menyelesaikan utang yang telah berlangsung lama.
Brisbane Roar adalah klub Liga A Australia yang dimiliki perusahaan Indonesia, Bakrie Group. Musim lalu mereka mendatangkan Rafael Struick dari ADO Den Haag.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain Timnas Indonesia itu tidak mendapat menit bermain yang layak di Roar dan akhirnya memutuskan hengkang pada Selasa (27/5).
CEO Brisbane Roar Kaz Patafta mengatakan pihaknya sedang berupaya untuk menyelamatkan klub dari ancaman pembubaran.
“Klub telah bekerja sama dengan ATO dalam masalah ini selama beberapa waktu lalu dan memiliki rencana untuk menyelesaikannya segera,” kata Patafta dikutip AFR.
Patafta merupakan mantan pesepakbola profesional Liga Asutralia yang pernah memperkuat Melbourne Victory dan Newcastle Jets, serta raksasa Portugal Benfica.
Ia menjelaskan, masalah sebenarnya adalah utang historis yang terjadi sebelum angsuran tim manajemen saat ini. Brisbane Roar menolak membeberkan jumlah utang yang disengketakan ATO.
Bakrie Group, perusahaan yang dimiliki Nirwan bakrie, awalnya membeli 70 persen saham Roar pada 2011, tidak lama setelah pelatih Ange Postecoglou membawa klub tersebut meraih gelar juara A League untuk kali pertama.
Bakrie Group kemudian membeli sisa 30 persen saham Roar awal tahun 2012, tetapi kepemilikan selama tahun 2010-an dirusak oleh ketidakpastian. Pada 2015, di tahun yang sama Roar dihantam dua permohonan likuidasi, pihak klub gagak membayar pemain dan staf pada Juni.
Pada 2016, mereka setuju menjual Roar kepada sebuah konsorsium yang dipimpin pengusaha Melbourne, Daniel Cobb, yang sempat menjadi direktur pelaksana klub sebelum akhirnya dipecat.
Finansial klub berada di kondisi buruk sehingga hampir bangkrut sebelum Bakrie Group menyuntikkan dana sehingga Roar mampu mempertahankan lisensi klub A League.
Akan tetapi kondisi finansial Brisbane Roar masih tetap bermasalah hingga saat ini. Mereka mendapat ancaman likuidasi karena terlilit utang dalam jumlah yang cukup besar.
(jun)