Strategi Emiten Rumah Sakit MIKA & SRAJ Perbesar Eksposur Pasien BPJS Kesehatan

3 weeks ago 40

Bisnis.com, JAKARTA – Alokasi anggaran pemerintah senilai Rp69 triliun untuk Jaminan Kesehatan Nasional pada RAPBN 2026 berpotensi mendongkrak pendapatan emiten rumah sakit dari kontribusi pasien BPJS Kesehatan.  

Head of Investor Relations PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) Aditya Widjaja menerangkan sepanjang 2025, eksposur MIKA terhadap pasien dengan BPJS Kesahtan menyusut. Hal itu disinyalir terjadi akibat pengetatan rujukan bagi pasien BPJS Kesehatan.

“Saat ini kami baru saja membuka Rumah Sakit baru di Cirebon. Ini rencananya akan melayani pasien BPJS dan harapannya akan menambah porsi kunjungan pasien BPJS di grup kami,” katanya beberapa waktu lalu.

Adapun sejak 2019, pendapatan MIKA dari pasien BPJS Kesehatan cenderung bertumbuh. Hingga 2024, MIKA membukukan pendapatan dari pasien BPJS sebesar 18,4% dari total pendapatan perseroan.

Pada sepanjang paruh pertama 2025, MIKA mencatatkan piutang terhadap BPJS senilai Rp136,88 miliar. Angka itu menyusut dibandingkan dengan Desember 2024 senilai Rp151,19 miliar.

Dalam rencana perseroan, dari 31 rumah sakit yang beroperasi di bawah Grup MIKA, pihaknya menyiapkan sebanyak 19 rumah sakit yang diperuntukkan melayani pasien BPJS Kesehatan. Bahkan, direksi tidak menutup kemungkinan menambah jumlah rumah sakit guna meningkatkan eksposurnya terhadap pasien BPJS.

Selain MIKA, emiten pengelola Rumah Sakit Mayapada PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ) juga tengah berencana memperbesar eksposurnya terhadap pasien BPJS Kesehatan.

Adapun sepanjang 2024, SRAJ mencatatkan piutang terhadap BPJS senilai Rp17,28 miliar. Angka itu melesat 46,31% dibandingkan torehan piutang terhadap BPJS pada 2024 senilai Rp11,81 miliar.

Terkini, SRAJ tengah berencana menjadikan RS Mayapada Bandung sebagai lini bisnis penyumbang pendapatan dari sektor BPJS ke depannya.

Presiden Direktur Mayapada Navin Sonthalia menerangkan, sejumlah Rumah Sakit Mayapada di luar Bandung sebetulnya telah menjalankan pelayanan berbasis BPJS. Namun, kini pihaknya tengah menunggu izin dari BPJS untuk bisa memberikan pelayanan kepada pasien BPJS di Bandung.

“Khususnya untuk Bandung, kami ada rencana untuk melayani pasien-pasien BPJS, tapi belum ada izin dari BPJS,” katanya singkat, Kamis (18/9/2025).

Rumah Sakit Mayapada Bandung sebetulnya telah beroperasi sejak 6 Maret 2023. Kini, SRAJ tengah menunggu perizinan tersebut diterbitkan oleh BPJS. Navin menerangkan, pihaknya telah siap untuk melayani pasien BPJS di RS Mayapada Bandung.

Meskipun begitu, direksi SRAJ tidak menjawab ihwal target kontribusi pasien BPJS terhadap pendapatan perseroan pada penuh 2025. Direksi hanya menegaskan bahwa pihaknya mengejar target pertumbuhan pendapatan sebesar 12% year on year.

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |