11:59 am | 29 November 2024
BATAMUPDATE.COM, SINGAPURA– Suhu dingin menyeruak saat rombongan siswa SD Nabilah Batam memasuki wahana Snow City, Singapura, Jumat (22/11). Pemandangan hamparan salju di depan mata langsung disambut antusias oleh para siswa yang terlihat tak sabar menjajal pengalaman unik ini.
Dengan mengenakan jaket tebal, sepatu khusus, dan sarung tangan, sebanyak 22 siswa memulai petualangan mereka di arena bertema kutub utara bersuhu di bawah 10 derajat Celsius. Sorak kegembiraan terdengar ketika mereka mencoba wahana seperti The Rainbow Frosty Playground, The Glacier Rush, The Snow Village, dan Drift on Ice Arena.
Tak hanya bermain salju, momen ini diabadikan oleh fotografer Snow City. Hampir satu jam lamanya para siswa bermain dengan sukacita, menjadikan pengalaman tersebut momen yang tak terlupakan.
General Manager Snow City, Norazani Shaiddin, mengatakan bahwa kehadiran siswa SD Nabilah ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Snow City.
“Snow City tidak hanya menyediakan wahana permainan salju, tetapi juga menjadi tempat edukasi. Kami ingin anak-anak belajar lebih banyak tentang lingkungan dan keajaiban alam di planet ini,” ujar Norazani.
Selain bermain salju, siswa juga berkesempatan belajar membuat es krim menggunakan nitrogen cair. Proses pembuatan es krim ini dipandu oleh Subash Veerappan, Educational Officer dan Operation Executive Snow City. Hanya dalam 20 menit, anak-anak sudah berhasil membuat es krim buatan tangan mereka sendiri.
Menurut Yenni Sri Olona, wali kelas 4C SD Nabilah, kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan pengalaman baru yang berharga bagi para siswa.
“Siswa kami sangat menikmati perjalanan ini, terutama saat bermain salju. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman baru, tetapi juga mempererat persahabatan antar siswa,” ungkap Yenni.
Selain mengunjungi Snow City, rombongan siswa juga diajak ke Science Centre Singapura, tempat mereka mempelajari berbagai eksperimen ilmiah dan penemuan terbaru.
“Perjalanan edukasi ini benar-benar menginspirasi anak-anak untuk belajar lebih banyak tentang sains dan teknologi,” tambah Yenni. (*/ndo)