Perhumas Sukses Gelar World Public Relation Forum (WRPF) 2024

4 weeks ago 29

Bisnis.com, DENPASAR – Event World Public Relation Forum (WRPF) sukses digelar selama empat hari mulai dari 19-22 November 2024 di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali

Acara dibuka langsung oleh President Global Alliance, Justin Green. Dalam sambutannya Green menyampaikan pentingnya peran komunikasi dalam membangun narasi positif, kata-kata menurut Green memiliki kekuatan mengubah sejarah sehingga PR atau humas harus menjadi sumber terpercaya dengan menyebarkan fakta atau informasi yang benar. 

Green juga menyinggung soal artificial intelligence (AI) yang mempengaruhi pola komunikasi, Green menegaskan secanggih apapun AI tidak akan bisa mengganti peran manusia dalam komunikasi, sehingga peran Humas tetap diperlukan. Dalam penggunaan AI, seluruh anggota Global Alliance juga terikat dengan kode etik, sehingga penggunaan AI dilakukan secara bertanggung jawab.

“AI tidak akan bisa menggantikan (pekerjaan) manusia, karena AI tidak merasakan membeli rumah dan berkeluarga. Saya mengajak anda bergabung dengan saya untuk menyebarkan fakta, bukan fiksi,” kata Green.

Event yang diikuti oleh 1.400 peserta dari 22 negara dan seluruh perwakilan Perhumas di Indonesia ini menyajikan berbagai diskusi interaktif dengan pembicara kompeten di bidang komunikasi, aksi keberlanjutan hingga budaya.

Pembicara yang hadir dari berbagai kalangan mulai dari praktisi, akademisi hingga pemerintah. Pembicara yang hadir antara lain eks Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, hingga pemimpin Keraton Mangkunegaran, Gusti Bhre Mangkunegaran X. 

Retno Marsudi menyampaikan situasi global dan pengaruhnya terhadap ketercapaian Sustainable Development Goals (SDGs) secara global yang baru tercapai 17%.

Sementara itu, Menkomdigi Meutya Hafid yang hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto memaparkan strategi pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan budaya melalui platform digital. Meutya menyebut dengan narasi yang baik, kemasan yang menarik bisa mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke tingkat global.

Pada kesempatan yang sama, pemimpin Mangkunegaran, Gusti Bhre memaparkan transformasi nilai Mangkunegaran di tengah modernisasi dan teknologi yang tetap bersandar ke nilai asal Mangkunegaran.

Dia menuturkan, di era modern, Mangkunegaran mengembangkan 10 nilai mulai dari inklusivitas, humanity, inovasi, tradisi, edukasi, komunitas, perbedaan, governance. Nilai-nilai tersebut bertujuan agar Mangkunegaran lebih berdampak ke masyarakat. 

Ketua Umum Perhumas Indonesia, Boy Kelana menjelaskan sebagai profesional di bidang komunikasi, para Humas memiliki tanggung jawab untuk dalam menyebarkan informasi yang positif. Menjaga nilai-nilai kebangsaan, keberagaman dan saling menghormati.

Menurutnya, tugas Perhumas bukan sekedar memberi pengaruh kepada publik melalui informasi, melainkan menghubungkan setiap masyarakat di berbagai sudut, menyatukan melalui narasi yang bisa memberikan solusi keberlanjutan. Seluruh Humas di Indonesia menurut Boy mendapatkan kesempatan membentuk narasi tersebut. 

“Para Humas muda kami harapkan membawa perubahan dan manfaat dalam ruang komunikasi masyarakat. Apalagi saat ini dunia dihadapkan pada situasi yang tidak mudah, ada isu perubahan iklim, informasi salah (hoax), dan dominasi teknologi,” jelas Boy.

Boy juga menyebut Perhumas Indonesia akan segera menerbitkan kode etik penggunaan AI, sebagai panduan Perhumas seluruh Indonesia. Selain itu, event ini juga menghadirkan peserta generasi z atau gen z, Perhumas mengajak gen z untuk ikut berperan sebagai membangun komunikasi positif terutama di ruang media sosial dengan mengusung tema Indonesia Bicara Baik.

Dalam rangkaian event tersebut, WPRF juga memberikan apresiasi terhadap sejumlah kalangan yang dinilai berperan aktif dalam membangun narasi positif. Mereka yang mendapat penghargaan antara lain Menteri BUMN Erick Thohir yang dinobatkan sebagai tokoh Humas Indonesia.

Source link

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |