Bursa Eropa Melemah usai Trump Ancam Tarif 200% ke Uni Eropa

19 hours ago 5

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Eropa ditutup di zona merah pada Kamis (13/3/2025) setelah Presiden AS Donald Trump kembali mengobarkan perang dagang dengan mengancam tarif baru pada produk alkohol dari Uni Eropa.

Melansir Reuters, Jumat (14/3/2025), indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,2% setelah mencatat kenaikan di sesi sebelumnya. Trump menyatakan akan memberlakukan tarif 200% pada anggur dan minuman beralkohol asal Uni Eropa jika blok tersebut tidak mencabut tarifnya terhadap wiski AS.

Dampaknya langsung terasa di pasar. Saham produsen minuman beralkohol, seperti Pernod Ricard dan Campari, masing-masing anjlok 4% dan 4,3%, sementara sektor makanan dan minuman secara keseluruhan turun 0,2%. Saham LVMH, pemilik merek cognac Hennessy, juga melemah 1,1%.

Analis senior Swissquote Bank Ipek Ozkardeskaya mengatakan pasar semakin bergejolak karena ketidakpastian kebijakan tarif ini. Tidak ada yang tahu seberapa jauh dampaknya.

“Apakah ini hanya strategi negosiasi atau benar-benar akan diterapkan, yang jelas langkah ini meningkatkan ekspektasi inflasi, sehingga memicu kepanikan di pasar,” jelasnya.

Sektor otomotif menjadi yang paling terpukul, dengan indeks oromotif dan suku cadang anjlok 1,7%. Saham Stellantis turun 2,3%, sementara pemasok suku cadang Valeo anjlok 6,4%.

Namun, beberapa sektor justru mencatatkan kenaikan. Sektor telekomunikasi menguat 1,4%, sedangkan sektor kesehatan naik 0,5%, ditopang Novo Nordisk yang melonjak 3,4% setelah Kepler Cheuvreux menaikkan rekomendasi sahamnya dari hold menjadi buy.

Ancaman Trump untuk menaikkan tarif terhadap produk Eropa datang hanya beberapa jam setelah Uni Eropa mengumumkan kebijakan tarif balasan terhadap barang-barang AS. Ketidakpastian seputar implementasi kebijakan ini memicu gejolak besar di pasar global dan menimbulkan kekhawatiran bahwa ketegangan perdagangan bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.

Saham produsen truk Eropa juga mengalami tekanan menyusul keputusan Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA) yang berencana mencabut aturan emisi kendaraan dari pemerintahan Joe Biden. Saham Daimler Truck anjlok 4,4%, sementara Volvo turun 2,2% dan Traton melemah 2,6%.

Sementara itu, Jerman menjadi pusat perhatian setelah parlemen negara itu memulai sesi khusus untuk membahas dana infrastruktur senilai 500 miliar euro serta reformasi aturan pinjaman guna memperkuat pertahanan nasional.

Di panggung geopolitik, Rusia dan Ukraina tetap menjadi sorotan setelah Moskow menerima proposal gencatan senjata dari AS, meskipun masih banyak detail yang perlu disepakati.

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |